8710094025599684302

Kembali Muncul, Dispertan Banyuwangi Gerak Cepat Tangani Kasus PMK

siberwan | 21 views

Jun 23, 2025

WhatsApp Image 2025-06-26 at 13.40.49

Banyuwangi – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Banyuwangi bergerak cepat menanggapi kemunculan kembali kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak pasca Hari Raya Idul Adha. Penyebaran virus tersebut diduga berasal dari hewan kurban yang masuk ke wilayah Banyuwangi dari luar daerah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto, menjelaskan bahwa mobilitas ternak selama momen kurban memang cukup tinggi. Banyak pedagang mendatangkan hewan dari luar kabupaten untuk memenuhi permintaan masyarakat akan sapi dan kambing.

“PMK yang muncul lagi ini diduga dibawa oleh hewan ternak yang diperjualbelikan saat hari raya kurban. Banyak hewan dari luar Banyuwangi yang masuk,” jelas drh Nanang, Senin (23/6/2025).

Selain faktor pergerakan ternak lintas wilayah, kondisi cuaca yang lembab juga mempercepat penularan virus. Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir turut memperbesar peluang penyebaran PMK.

“Suhu lembab akibat sering hujan menjadi salah satu pendukung penyebaran virus PMK,” imbuhnya.

Berdasarkan data terbaru, tercatat sekitar 30 ekor sapi di Banyuwangi sempat terinfeksi virus PMK usai lebaran kurban. Kasus tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Singojuruh, Songgon, Purwoharjo, dan Tegaldlimo. “Khusus di Tegaldlimo, terdapat 16 ekor sapi yang positif PMK,” ungkap drh Nanang.

Meski demikian, Dispertan memastikan bahwa seluruh kasus tersebut telah tertangani dengan baik. Tim lapangan segera diterjunkan untuk melakukan pengobatan, penyemprotan disinfektan, serta pembatasan lalu lintas ternak di area terdampak.

“Semua sudah terkendali dan ditangani dengan cepat. Kami terus pantau perkembangan dan memastikan tidak ada penyebaran lanjutan,” tegasnya.

Sebagai langkah antisipatif, Dispertan juga mengingatkan para peternak dan pedagang untuk selalu mematuhi prosedur biosekuriti. Pemeriksaan kesehatan dan kelengkapan dokumen asal ternak akan terus diperketat, terutama saat momen tinggi permintaan seperti hari raya.

“Kami berharap kerja sama dari semua pihak untuk mencegah kasus serupa terulang. Keselamatan dan kesehatan ternak menjadi tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

Post Views : 21 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Dituduh Kondisikan Pilkada, Ketua Bawaslu Banyuwangi Bantah dan Lapor Polisi

Banyuwangi – Ketua Bawaslu Banyuwangi Adrianus Yansen…

Dispertan Banyuwangi Ajak Warung dan UMKM Gunakan Daging dari RPH

Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas…

Kekuatan Kitab Kuning: Bagaimana Sebuah Festival Menginspirasi Anak Bangsa

Siberwangi.com – Festival Kitab Kuning Banyuwangi kembali…

DPRD Banyuwangi Ajak Semua Pihak Jaga Keamanan Selama Nataru

Banyuwangi – Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono,…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: 209

Kunjungan Hari Ini:  626

Total Pengunjung: 22175

Total Kunjungan: 24792

Pengunjung Online: 13