BANYUWANGI – Air dari irigasi adalah nyawa bagi petani. Namun, ketika saluran tertutup lumpur dan sampah, kehidupan ikut terganggu. Tahun ini, Dinas PU Pengairan Banyuwangi kembali menggulirkan program Padat Karya Irigasi dengan normalisasi 9,75 kilometer jaringan irigasi.
Program yang sudah berjalan setiap tahun ini tidak dikerjakan dengan kontraktor besar, melainkan melalui padat karya. Artinya, masyarakatlah yang menjadi pelaksana sekaligus penerima manfaat.
Kabid Bina Manfaat dan Kemitraan Dinas PU Pengairan, Doni Arsilo Sofyan, mengatakan ada 13 lokasi pekerjaan, kecuali korsda Banyuwangi yang mengerjakan dua titik.
“Setiap titik akan menyerap 30 pekerja, sehingga totalnya mencapai 390 orang. Mereka dipilih dari warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Seleksi dilakukan ketat menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Setelah kuota kategori utama terpenuhi, baru sisa pekerja diambil dari anggota HIPPA atau masyarakat sekitar.
Bagi warga, pekerjaan ini menjadi tambahan penghasilan sekaligus kesempatan memperbaiki infrastruktur yang mereka gunakan setiap hari.
Bagi pemerintah, ini adalah langkah strategis untuk membangun infrastruktur dan mengurangi kemiskinan secara bersamaan.
“Saluran irigasi yang bersih dan lancar akan memastikan air mengalir hingga ke lahan-lahan pertanian terjauh,” harap Doni.
Post Views : 69 views
Posted in Daerah
Banyuwangi – DPRD Banyuwangi periode 2024-2029 resmi…
BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus membangun…
Banyuwangi – Komisi I DPRD Banyuwangi mendorong…
Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengambil langkah…
Banyuwangi – Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Kecamatan…
Pengunjung Hari Ini: 73
Kunjungan Hari Ini: 73
Total Pengunjung: 22063
Total Kunjungan: 24475
Pengunjung Online: 4