Banyuwangi – Banyuwangi kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai daerah dengan potensi peternakan unggul. Menjelang Idul Adha 2025, ketersediaan hewan kurban di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini mengalami surplus signifikan, menjadikannya salah satu pemasok utama hewan kurban ke berbagai provinsi di Indonesia.
Populasi ternak yang meliputi sapi, kambing, dan domba tak hanya mencukupi kebutuhan lokal, namun juga dikirim ke luar daerah seperti Jakarta, Kalimantan, dan sejumlah wilayah di Jawa Timur.
“Alhamdulillah populasi hewan ternak kita termasuk sapi, kambing, dan domba, lebih dari cukup untuk kebutuhan Idul Adha. Insha Allah untuk kebutuhan Idul Adha mencukupi bahkan surplus,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Ipuk juga menegaskan bahwa surplus ini menjadi peluang besar bagi peternak lokal, karena permintaan dari luar daerah terus meningkat menjelang hari raya. Untuk itu, Pemkab telah melakukan langkah antisipatif melalui pengecekan kesehatan hewan secara menyeluruh.
“Dengan populasi yang melimpah ini, kita tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan daerah, namun juga memasok kebutuhan daerah lain,” tambah Ipuk.
Pemeriksaan dilakukan oleh petugas Dinas Pertanian dan Pangan di berbagai titik, mulai dari pasar hewan, lapak-lapak penjualan di tepi jalan, hingga Rumah Potong Hewan (RPH). Pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem juga akan dilakukan secara ketat saat penyembelihan berlangsung.
“Seluruhnya merupakan upaya untuk memastikan hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat aman dan sehat,” jelas Ipuk.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, menyebutkan bahwa Banyuwangi memiliki 2.765 ekor sapi dengan proyeksi kebutuhan sekitar 1.897 ekor, sehingga terdapat surplus sekitar 868 ekor. Untuk kambing, dari populasi 13.834 ekor, kebutuhan hanya 9.789 ekor. Sedangkan populasi domba mencapai 12.417 ekor, jauh di atas kebutuhan daerah yang hanya 3.994 ekor.
Soal harga, menurut Ilham, masih relatif stabil. Sapi dijual di kisaran Rp20 juta per ekor, sementara kambing dan domba berkisar Rp3 juta hingga Rp3,5 juta. “Biasanya harga mulai naik mulai H-7 Idul Adha,” ujarnya.
Dengan keunggulan ini, Banyuwangi tidak hanya membuktikan diri sebagai daerah swasembada kurban, tetapi juga berkontribusi besar dalam pemenuhan kebutuhan nasional di momentum sakral Idul Adha.
Post Views : 26 views
Posted in Daerah
Siberwangi.com – Menjelang arus mudik Hari Raya…
BANYUWANGI – Pelaku investasi PT Bumi Suksesindo…
Banyuwangi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi,…
Siberwangi.com – Anggota DPRD Banyuwangi, Inayati Kusumasari,…
Siberwangi.com – Wakil Menteri Perhubungan Komjen Pol…
Pengunjung Hari Ini: 73
Kunjungan Hari Ini: 73
Total Pengunjung: 22101
Total Kunjungan: 24600
Pengunjung Online: 4