8710094025599684302

Dispertan Banyuwangi Kendalikan Tikus Sawah dengan Burung Hantu

siberwan | 17 views

Jun 3, 2025

1000304178

Banyuwangi – Mengendalikan populasinya hama tikus, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi sebar ratusan burung hantu (tyto alba) di sejumlah wilayah pertanian yang tingkat populasi tikusnya tinggi. Pemkab juga memfasilitasi rumah burung hantu (rubuha) sebagai tempat transit hewan nocturnal tersebut.

Dalam kegiatan pengendalian hama tikus tersebut, Dinas Pertanian telah melepaskan sebanyak 421 ekor burung hantu hasil budidaya para kelompok tani.

“Ini cara alami untuk mengendalikan hama tikus. Selain ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida, cara ini juga membantu pelestarian burung hantu yang ternyata sangat bermanfaat bagi petani,” ujar Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, Senin (2/6/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari gerakan pengendalian hama tikus yang dilakukan Pemkab Banyuwangi bersama Kodim 0825 dan kelompok tani, yang dilaksanakan serentak di 10 kecamatan sentra padi di Banyuwangi. Salah satunya di areal persawahan milik Kelompok Tani Gajah Tunggal, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. 

“Burung hantu mampu mendeteksi mangsa dari jarak jauh. Hewan ini juga mampu terbang cepat, menyergap dengan cepat tanpa suara, serta memiliki pendengaran sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter,” ujarnya.

Seekor burung hantu mampu memakan tikus antara 2-4 ekor per hari dan dapat membunuh tikus lebih dari 10 ekor per hari.

“Dengan daya jelajah yang tinggi, sepasang burung hantu bisa melindungi 25 hektare tanaman padi sehingga sangat ekonomis,” paparnya.

Pemkab juga memberikan fasilitas rubuha di areal persawahan yang populasi tikusnya tinggi. Rubuha ini diharapkan menjadi lokasi transit dan tempat berkembang biak burung hantu, sehingga populasinya tetap terjaga sebagai penyeimbang ekosistem.

“Burung hantu akan datang dengan sendirinya ke lokasi-lokasi yang banyak tikusnya. Jadi kita tinggal pasang rubuha, nanti mereka akan menetap di lokasi tersebut,” urai Ilham.

Ilham menyebut, hingga akhir Mei 2025, Dinas Pertanian dan Pangan sudah memasang sebanyak 557 unit Rubuha di semua kecamatan sentra padi se-Banyuwangi. Diharapkan dengan pengembangbiakan burung hantu melalui pemasangan Rubuha ini, populasi burung hantu sebagai predator hama tikus semakin meningkat, ekosistem terjaga dan hama tikus dapat dikendalikan.

Program ini disambut antusias petani Banyuwangi. Salah satunya Agus Sakiru, petani asal Desa Singojuruh. Menurutnya, pemanfaatan burung hantu sangat efektif untuk pengendalian populasi tikus. Agus bersama kelompok taninya sudah mengembangbiakkan burung hantu sebagai predator alami di lahan persawahannya.

“Sebelum menerapkan sistem ini kami pernah gagal panen tiga kali. Tapi setelah memberdayakan Tyto Alba, kami bisa panen bagus sampai sekarang,” ujarnya. (*)

Post Views : 17 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Akhir Masa Jabatan, DPRD Banyuwangi Targetkan Pengesahan 4 Raperda Lagi

Banyuwangi – Masa jabatan anggota DPRD Banyuwangi…

PT BSI Dukung Iklim Investasi, Banyuwangi Maju Pesat

BANYUWANGI – Zamroni SH, anggota Fraksi NasDem…

Forum Teknik Sipil Politeknik Se-Indonesia Menggali Ilmu Arsitektur Lokal di Banyuwangi

Siberwangi.com – Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang…

DPRD Banyuwangi Ajak Warga dan Polisi Bersinergi Jaga Keamanan Saat Rumah Ditinggal Mudik

Banyuwangi – Ketua DPRD Banyuwangi, I Made…

KPU Kabupaten Banyuwangi Membuka Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pilkada Serentak 2024

Siberwangi.com – KPU Banyuwangi menggelar rapat pleno…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: 206

Kunjungan Hari Ini:  623

Total Pengunjung: 22172

Total Kunjungan: 24789

Pengunjung Online: 10