Dorong Peternakan Berkualitas, Dispertan Banyuwangi Genjot Sertifikasi NKV Pelaku Usaha

Banyuwangi – Dunia usaha peternakan di Banyuwangi kini bergerak menuju arah yang lebih profesional dan terstandarisasi. Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) terus mendorong para pelaku usaha untuk memperoleh Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sebuah sertifikat penting sebagai bukti pemenuhan standar keamanan dan higienitas produk hewan.

Menurut drh Nanang Sugiharto, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, NKV menjadi syarat mutlak bagi usaha peternakan, baik untuk produk pangan seperti daging dan susu, maupun produk non-pangan seperti kulit dan bulu.

“Mulai dari kandang sampai ke produk akhir, semuanya wajib memenuhi standar. Termasuk pabrik jaket dari limbah bulu ayam pun harus punya NKV sekarang,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).

Penerbitan NKV dilakukan oleh pemerintah provinsi, namun proses awal seperti sosialisasi, pembinaan, hingga pemberian rekomendasi menjadi tanggung jawab kabupaten. Nanang menjelaskan bahwa pelaku usaha terlebih dahulu harus memiliki NIB dan menentukan klasifikasi usaha (KBLI) sebelum mengajukan permohonan NKV.

“Kalau sudah sesuai syarat, kami dampingi dan berikan surat rekomendasi. Lalu prosesnya lanjut di provinsi,” katanya.

Data Dispertan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran pelaku usaha. Sejak 2021, jumlah unit yang berhasil meraih NKV meningkat dari 3 menjadi 5 di tahun 2022. Sedangkan pada 2024, tercatat lonjakan signifikan di tahap pra-NKV, dengan 19 pelaku usaha dalam proses pembinaan menuju standar tersebut.

Nanang menegaskan bahwa manfaat NKV bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, melainkan juga nilai tambah dalam pemasaran produk. Produk yang bersertifikat lebih mudah menembus pasar modern hingga ekspor.

“Ini bagian dari kesiapan usaha peternakan kita menghadapi pasar yang lebih kompetitif dan regulasi yang semakin ketat,” tambahnya.

Post Views : 27 views