Dispertan Banyuwangi Gandeng Dokter Hewan Periksa Daging Kurban Sebelum Didistribusikan ke Warga

Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengambil langkah serius dalam memastikan daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat benar-benar sehat dan aman. Melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan), ratusan tenaga profesional diterjunkan ke lapangan untuk mengawal proses penyembelihan hewan kurban secara ketat.

Upaya ini dilakukan dengan menggandeng para dokter hewan, paramedik veteriner, hingga mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan. Total 150 tenaga diterjunkan ke berbagai titik pemotongan di seluruh kecamatan, termasuk di lingkungan masjid, musala, dan panitia kurban tingkat RT.

“Kita ingin memastikan bahwa tidak ada daging kurban yang berasal dari hewan sakit. Ini bukan hanya soal ibadah, tapi juga soal perlindungan kesehatan masyarakat,” ujar drh Nanang Sugiharto, Kabid Kesehatan Hewan Dispertan Banyuwangi, Jumat (6/6/2025).

Pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap: sebelum hewan disembelih (antemortem) dan setelah proses penyembelihan (postmortem). Fokusnya tak hanya pada tampilan fisik daging, tapi juga gejala-gejala penyakit strategis yang rentan menular ke manusia, seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), LSD, dan SE.

Salah satu lokasi yang dipantau langsung adalah penyembelihan di Masjid Roudlotul Jannah, kompleks Mapolresta Banyuwangi. Di sana, tim medis memastikan enam ekor sapi dan dua kambing dalam kondisi layak potong dan bebas dari indikasi penyakit.

“Kami tak menemukan satu pun kasus mencurigakan. Semua daging yang dihasilkan bisa dikonsumsi dengan tenang dan aman,” tambah Nanang.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Pemkab Banyuwangi tidak hanya mengedepankan aspek ibadah, tetapi juga tanggung jawab terhadap keselamatan konsumsi masyarakat. Kolaborasi lintas profesi ini diharapkan menjadi standar baru dalam pelaksanaan kurban yang lebih higienis dan profesional.

Post Views : 20 views