Banyuwangi – Dinas Pertanian (Dispertan) Banyuwangi terus mendorong peningkatan produksi daging sapi lokal melalui program inseminasi buatan (IB). Upaya ini dinilai strategis dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan di sektor peternakan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto, menjelaskan bahwa inseminasi buatan menjadi cara efektif untuk menghasilkan bibit unggul dan meningkatkan produktivitas daging per ekor sapi.
“Lewat IB, kita bisa masukkan genetik pejantan berkualitas ke sapi betina lokal. Dulu masyarakat umum pakai jenis limousin, simental, atau bramus. Sekarang sudah mulai mengenal jenis-jenis baru seperti wagyu dan belgian blue,” kata drh Nanang, Kamis (19/6/2025).
Salah satu jenis yang kini sedang dikembangkan secara intensif adalah sapi Belgian Blue, yang dikenal memiliki keunggulan khas: double muscle atau otot ganda. Ciri ini membuat produksi dagingnya jauh lebih tinggi dibandingkan jenis sapi lainnya.
“Postur Belgian Blue memang mirip limousin atau simental, tapi ototnya lebih tebal, dagingnya menumpuk. Ini yang membuatnya unggul dalam produksi daging,” jelasnya.
Menurut Nanang, Belgian Blue sudah mulai dikenalkan di Banyuwangi sejak tahun 2020 sebagai proyek percontohan (pilot project). Dalam dua tahun terakhir, penggunaan straw atau semen beku pejantan Belgian Blue mulai meluas dan disambut positif oleh para peternak.
“Straw Belgian Blue saat ini cukup banyak digunakan. Tingkat keberhasilan inseminasinya juga tinggi, sekitar 60-70 persen. Artinya cukup menjanjikan untuk dikembangkan lebih luas,” tambahnya.
Dengan semakin banyaknya jenis pejantan unggul yang digunakan, Dispertan optimistis Banyuwangi bisa meningkatkan efisiensi produksi daging per ekor sapi. Hal ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan lahan dan populasi ternak.
“Kalau dari satu ekor saja daging yang dihasilkan bisa lebih banyak, tentu akan berdampak langsung ke peningkatan produksi total tanpa harus menambah jumlah ternak secara besar-besaran,” terang Nanang.
Upaya ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah pusat yang terus mendorong inovasi genetik di sektor peternakan, termasuk mengembangkan sapi-sapi potong unggul hasil silangan. Dispertan Banyuwangi pun terus memberi pendampingan kepada peternak terkait manajemen reproduksi dan pemeliharaan pasca-inseminasi.
“Kami ingin Banyuwangi tak hanya kuat di sektor tangkap dan budidaya perikanan, tapi juga unggul di sektor peternakan berbasis teknologi,” pungkasnya.
Post Views : 17 views
Posted in Daerah
Banyuwangi – Program pendidikan gratis berbasis asrama…
Banyuwangi – Keberadaan PT Bumi Suksesindo (PT…
Jakarta, IDN Times – Pergerakan rupiah pada…
Siberwangi.com – Bawaslu Kabupaten Banyuwangi telah menindaklanjuti…
BANYUWANGI – Pagi itu, deretan pelajar berseragam…
Pengunjung Hari Ini: 73
Kunjungan Hari Ini: 73
Total Pengunjung: 22002
Total Kunjungan: 24239
Pengunjung Online: 6